kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas tetap emas, sekalipun dalam lumpur


Selasa, 14 Mei 2019 / 14:55 WIB
Emas tetap emas, sekalipun dalam lumpur


Reporter: Harian Kontan | Editor: Tri Adi

Pada Desember 2017, saya dipercaya menjabat Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung. Meski menduduki posisi tertinggi, saya tetap menjalankan strategi kepemimpinan yang sama seperti di perusahaan sebelumnya, PT Petrosea Tbk.

Bagi saya, komunikasi adalah kunci untuk terus menjaga kinerja dalam mencapai target perusahaan. Kita harus selalu terbuka untuk berdiskusi dengan direksi, manajer, dan termasuk seluruh karyawan.

Artinya, mendengarkan masukan dari semua kalangan perlu dilakukan supaya saya tahu persoalan dan kondisi riil di lapangan. Jadi dengan input yang tepat, saya bisa membuat keputusan yang benar.

Selain itu, menjalin interaksi positif dengan rekan kerja juga sangat penting untuk menjalin relasi yang nyaman antar-karyawan perusahaan. Pintu saya terbuka terus agar mereka bisa komunikasi dan cari cara solusi bersama-sama. Sebab, komunikasi yang terbuka dan solid membuat semua komponen bergerak satu irama.

Tapi, saya juga tidak hanya memikirkan keberlanjutan Kideco. Setelah menduduki beragam jabatan di bermacam sektor dan perusahaan, saya punya keinginan untuk kembali berlabuh ke dunia pendidikan saat masuk pensiun nanti.

Saya berencana melanjutkan studi doktoral dan memilih mendalami Studi Ekonomi Islam di Turki. Insya Allah kuliah S3 di Turki, Studi Ekonomi Islam, karena saya tidak bisa lepas dari dunia pendidikan.

Dalam kamus hidup saya, tak ada kata lelah apalagi menyerah dalam menuntut ilmu. Prinsip itulah yang ditanamkan bapak saya yang sangat saya kagumi. Bapak saya itu pejuang sejati, bahkan bapak akhirnya melanjutkan studi S1 di usia tuanya.

Dari beliau, saya memang belajar banyak hal soal kegigihan, ketekunan dan hidup mandiri. Dari SMP beliau sudah berjualan sandal di emperan pasar. Di usia itu beliau sudah membiayai hidupnya sendiri. Nah, nilai-nilai ini yang coba saya jalankan.

Satu hal lagi yang selalu saya ingat dari bapak dan akan selalu menjadi motivasi dalam hidup saya. Kata beliau, emas kalau ditaruh di lumpur pun akan tetap menjadi emas. Dengan kata lain, kita harus bisa menjadi orang berharga, mulia, dan unggul di mana pun tempatnya.

Dari wasiat bapak, saya bisa menjalani berbagai ujian hidup dalam suka dan duka. Yang pasti, kesulitan hidup malah bisa menjadi pupuk untuk terus tumbuh. Kelak, kita akan memanen buah dari perjuangan dan kesabaran.

Saya percaya, selagi seseorang masih punya komitmen untuk sukses, semua halangan bisa diatasi. Tak ada yang membatasi orang untuk tumbuh. Bukan semata-mata karena nasib atau lahir dari keluarga mana, karena semuanya tergantung dari komitmen masing-masing.

Cuma, ingat. Kita jangan jadi jemawa atas keberhasilan. Tidak boleh tinggi hati. Sebab kesuksesan itu banyak ukurannya dan tak harus didefinisikan dengan jabatan yang tinggi. Jabatan dan karier hanya satu dari banyak sisi kesuksesan yang bisa diraih. Kan banyak angle-nya, karier adalah salah satu aspek hidup dalam menentukan orang berhasil atau tidak

Saya tidak pernah membayangkan bisa memiliki karier seperti saat ini, karena dulu memang secara ekonomi terbatas. Jadi saya tak punya mimpi muluk-muluk. Cita-cita saya sederhana saja.

Tapi keadaan mengajarkan saya untuk realistis. Yang penting bisa hidup sejahtera, mampu mendukung orang tua dan keluarga. Itu saja.♦

Mochamad Kurnia Ariawan
Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×