kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ajaran worderful restlessness


Rabu, 08 Mei 2019 / 11:08 WIB
Ajaran worderful restlessness


Reporter: Harian Kontan | Editor: Tri Adi

Bagi saya, karakter dan pola pikir yang positif merupakan pondasi penting membentuk kepribadian dan perusahaan yang baik.

Saat memutuskan bergabung dengan PT Mega Perintis pada pertengahan Juni tahun 2015, saya punya visi untuk menjadikan perusahaan ini serbagai perusahaan ritel terbaik dan terkemuka di Indonesia. Terbaik dari pertumbuhan perusahaan, sustainability, manajemen, produksi, serta customer experience.

Saat masuk, saya memulai dari nol dalam membentuk sistem dan manajemen. Makanya, saya juga membuat road map dan goal tahunan agar visi perusahaan tercapai. Semua dilakukan karena sebelumnya, Mega Perintis masih berjalan konvensional, tanpa sistem manajerial profesional. Saya percaya, passion, pola pikir positif, serta rasa ingin tahu yang besar mampu menjadi bahan bakar seseorang untuk terus maju. Ini pula yang terus saya lakukan untuk membangun environment Mega Perintis.

Ibaratnya, jika orang memiliki pikiran positif, jika ia melihat gelas setengah penuh, maka ia akan berpikir ada banyak hal yang perlu di isi. Ini yang sering saya sampaikan ke karyawan terus berprestasi dan memberikan yang terbaik di perusahaan. Isilah kekurangan kita dengan berbagai hal agar kita siap dan mampu melakukan apapun yang terbaik.

Dengan karakter yang selalu antusias untuk belajar, seseorang dengan kebiasaan malas pun punya kesempatan untuk berubah dan dibina. Jika memang tak bisa berubah sama sekali, proses rekrutmen yang harus dibenahi.

Bagi saya, passion bukan berarti hanya melakukan sesuati yang sukai saja. Sebab, untuk mencapai goal, tidak cukup hanya melakukan apa yang kita suka. Kita perlu terpapar dengan hal yang tidak kita sukai dan berat demi mencapai goal, apapun itu. Proses itulah yang harus dilalui dan dikerjakan dengan passion dan antusias.

Saya selalu sampaikan ke karyawan, jika saya pernah seperti mereka karena saya mengawali karir dari bawah. Jadi saya tahu apa yang mereka rasakan. Saat ini, mungkin perusahaan belum bisa memberikan hal lebih, tapi ingat perusahaan akan berkembang. Jika kerja kita bagus, perusahaan bertambah besar. Imbasnya baik pada karyawan.

Saya juga yakin, setiap orang punya kelebihan. Jadi maksimalkan. Jika memiliki kekurangan belajarlah menambalnya. Kekurangan bisa diperbaiki.

Eleanor Rosevelt, istri mantan Presiden Amerika Serikat berujar: Small minds discuss people, average minds discuss issue, great minds discuss ideas. Dari situlah, saya selalu berusaha menempatkan diri di sekitar orang-orang sukses yang selalu membicarakan ide. Jika lingkungan hanya membicarakan orang, kita harus berani pindah. Jika tidak, kita akan berakhir jadi orang-orang kebanyakan di bawah rata-rata.

Bagi saya, belajar bisa dari siapa saja. Dari anak saya, saya juga terus belajar mengikuti perkembangan generasi Z itu, Dari mantan atasan saya saat berkarir di PT Garuda Food selama 17 tahun, Pak Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, saya banyak belajar karena beliau man of ideas. Oleh beliau, saya dipacu terus belajar.

Ajaran beliau yang terus saya ingat: wonderful restlessness. Frasa dua kata yang kontradiktif. Keresahan yang indah. Resah karena ada mimpi yang belum tercapai, indah karena ada goal. Jadi kita terpacu untuk cari solusi. Keresahan membuat kita hidup, tak berhenti bermimpi serta berusaha.

FX Afat Adinata Nursalim
CEO PT PT Mega Perintis Tbk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×