Reporter: Harris Hadinata | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - Selasa (13/6), Ernst & Young LLP (EY) kembali merilis laporan dua tahunan berjudul Renewable Energy Country Attractiveness Index (RECAI). Sesuai dengan judulnya, lewat laporan ini, EY membuat pemeringkatan negara-negara di dunia yang dianggap paling menarik sebagai tujuan investasi energi terbarukan atawa renewable energy.
Amerika Serikat masih menempati posisi pertama sebagai negara paling menarik untuk investasi energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satu faktor pendorong adalah kebijakan pemerintahnya. Menurut EY, Amerika Serikat mendorong industri EBT dengan menerbitkan beleid Inflation Reduction Act, yang menawarkan berbagai insentif, kredit dan kemudahan bagi pengembangan dan komersialisasi teknologi hijau. Beleid ini mengalokasikan US$ 396 miliar untuk investasi jaring keamanan energi dan perubahan iklim. Dalam enam bulan sejak UU itu disahkan di Agustus 2022, modal investasi sekitar US$ 90 miliar masuk ke pengembangan energi AS.
Ini Artikel Spesial
pastikan Anda sudah mendaftar dan login
Hanya Rp 5,000 untuk membaca artikel ini.