Reporter: Harian Kontan | Editor: Mesti Sinaga
KONTAN.CO.ID - Saat sempat menolak untuk menjadi dirut PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Saya sempat meminta untuk bertemu dengan pemegang saham HITS, waktu diberikan pasca Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jadi, semua sudah terjadi, sehingga mau tak mau saya harus menerima jabatan dan amanah itu.
Saat bertemu pemegang saham HITS, saya mendapat mandat agar bisnis HITS tumbuh di atas 20%. Bukan usaha yang mudah tapi pada prinsipnya, saya harus DUIT.
Ini singkatan doa, usaha, ikhtiar dan tawakal. Diusakan semampu kami, disertai doa, kerja keras dan tawakal menjalanknya. Jika tidak, kepada pemegang saham, saya juga menyampaikan silakan saya dipecat.
Dalam bisnis HITS, tahun-tahun sebelumnya, kami sudah meletakkan pilar bisnis kami. Yakni dengan berusaha menyeimbangkan portfolio bisnis Humpus Intermoda.
Dalam bisnis angkutan energi, HITS diuntungkan karena kami pemain pionir, lebih duluan hadir serta memiliki bisnis yang lengkap di pasaran. Hanya, bisnis utama kami adalah angkutan energi khususnya liquefied natural gas atau LNG, dan angkutan chemical (kimia).
Dua lini bisnis ini kami boleh dibilang sangat kuat. Meski begitu, bisnis kami yang lain, misal tanker minyak, kapal penunjuang pantai, dredging hingga manajemen pelabuhan juga tumbuh.
Meski kontribusinya kecil, bisnis tersebut bertumbuh. Pada prinsipnya, kami mencoba menyeimbangkan bisnis untuk meminimalisir risiko. Prinsip don't putt all your egg in one basket.
Alhasil, kalau ada goncangan bisnis, karena sudah ada penyebaran risiko, jadi tak membahayakan kelangsungan semua bisnis. Maka bisnis lainnya juga kami usahakan sekuat tenahga untuk tumbuh.
Dengan target yang diberikan pemegang saham harus mampu tumbuh di atas 20%, kami optimistis untuk bisa dan berupaya mengejar target. Industri LNG, minyak masih dalam tren naik.
Adapun, dari industri kapal keruk alias dredging juga tumbuh dan akan menjadi pendapatan berulang atau recurring income bagi HITS.
Seiring dengan beberapa tender pengangkutan energi yang kami ikuti di semester satu, kami juga berencana membeli lima kapal. Anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 62 juta. Kelima kapal terdiri dari dua kapal LNG, dua kapal keruk dan satu kapal tangki minyak.
Sumber capex berasal dari pihak ketiga. Selain pinjaman perbankan, Humpuss Intermoda juga akan menerbitkan obligasi pada kuartal II-2019 nanti.
Belanja modal bisa jadi bertambah, sambil menunggu hasil beberapa tender yang kami ikuti. Jadi memang belum final karena sangat mungkin kami bisa belanja kapal lebih dari lima, tergantung kontrak-kontrak baru dan perpanjangan yang sedang kami ikuti.
Dalam menjalankan bisnis HITS, kami sangat terbuka, usaha dipegang oleh para profesional. Pemegang saham juga memahami dengan tidak pernah ikut campur, kecuali untuk penetapan target bisnis. Dengan begitu, kami independen dan usaha agar target tercapai.
Beruntung karena staf kami juga berpengalaman sehingga mendukung bisnis dan target bisnis HITS. Tahun lalu, pertumbuhan bisnis kami bisa mencapai target. InsyaAllah bisa di atas industri.
Dengan bekal capaian itu pula, kami harus mencapai target lebih tinggi di 2019. Dengan doa, usaha, serta tawakal, target ini kami kejar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
