kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuhi amanat dari efisiensi ke ekspansi


Senin, 17 Desember 2018 / 19:13 WIB
Penuhi amanat dari efisiensi ke ekspansi
ILUSTRASI.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Mesti Sinaga

KONTAN.CO.ID -  Mayoritas saham Mark Dynamics Indonesia dimiliki oleh perusahaan investasi asal Hong Kong, Tecable (HK) Co Limited.

Perusahaan ini kali pertama masuk Indonesia pada 2002 dan berkantor di Tanjung Morawa, Medan, Sumatra Utara. Kami memproduksi cetakan sarung tangan atau yang lebih dikenal dengan hand former.

Saya pertama kali bergabung dengan Mark Dynamics di tahun 2008. Saat itu, posisi saya  sebagai international marketing manager.

Karena berhasil meningkatkan penjualan perusahaan yang rata-rata mencapai 17% dalam sepuluh tahun terakhir, saya cepat mendapatkan promosi. Di tahun 2017, saya diangkat jadi sales director.

Sekitar Februari 2018 chief executive officer (CEO) yang sebelumnya, Pak Yoh Sek Boon mengundurkan diri.

Saat Pak Yoh masih menjabat, saya sudah banyak melakukan tugas  sebagai CEO, karena kebetulan beliau warga negara asing. Makanya, ketika beliau mengundurkan diri, saya dipercaya menduduki jabatan CEO.

Pemegang saham memberikan beberapa amanat saat menunjuk saya jadi CEO. Di antaranya melakukan efisiensi operasional, meningkatkan volume penjualan, mengembangkan sumber daya manusia agar bisa bersaing di pasar global, dan meningkatkan laba perseroan.

Untuk menjalankan amanah pemegang saham, saya melakukan riset. Kami membentuk tim efisiensi yang tugasnya membuat sesuatu jadi lebih simpel, tanpa mengurangi kualitas produk yang ada. Salah satu proyeknya adalah membuat bahan baku sendiri.

Bahan baku cetakan sarung tangan terbuat dari porselen. Biasanya, kami membeli bahan baku yang sudah selesai diracik. Melalui riset, akhirnya kami mencoba meracik sendiri. Ini bisa menghemat biaya sekitar 10% dan kualitas meningkat.

Sebenarnya program ini sudah berjalan sejak akhir 2016. Saat ini, kami menggunakan bahan baku sendiri dan persentasenya terus bertambah.

Kalau sebelumnya bahan baku bikin sendiri dan membeli sebesar 50%–50%, sekarang porsinya 75% bahan baku buatan sendiri dan 25% dari luar.

Pada akhir 2018 atau awal 2019 nanti saya targetkan kami bisa menggunakan 100% bahan baku hasil racikan sendiri.

Di samping itu, ada juga proses otomasi di pabrik. Pabrik baru yang sedang dibangun, sudah kami persiapkan dengan mesin otomatis. Ini bisa mengurangi jumlah tenaga kerja, sehingga perusahaan menjadi lebih hemat.

Sedangkan upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, kami tidak henti-hentinya melakukan pelatihan baik internal dan eksternal.

Pelatihan ini mulai dari level staf hingga manajer, agar mereka bisa selalu mengembangkan diri. Hasil latihannya bisa diaplikasikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Agar bisa peningkatan volume produksi, kami melakukan penambahan pabrik baru. Sekarang Mark Dynamics memiliki pabrik dengan luas 15.000 meter persegi (m²). Pabrik baru yang sedang kami rencanakan luasnya 80.000 m². Itu lima kali lipat dari sebelumnya.

Pertengahan 2018, kami telah membeli lahan dan bangunan seluas kurang lebih 9 hektar (ha) di Tanjung Morawa, Medan. Kami perkirakan pabrik baru ini bisa beroperasi pada Februari atau Maret 2019.

Pengembangan pabrik baru ini sejalan dengan upaya meningkatnya permintaan cetakan sarung tangan dari pelanggan utama kami yaitu Hartalega NGC Sdn. Bhd yaitu salah satu perusahaan produsen sarung tangan terbesar di Malaysia.

Mayoritas produk kami memang untuk ekspor. Negara tujuannya adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Dengan situasi ekonomi melemahnya kurs rupiah seperti sekarang, sebenarnya ini merupakan peluang untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

Kami ingin memanfaatkan selisih kurs untuk penjualan. Namun, saat ini belum bisa, karena permintaan telah penuh hingga akhir tahun. Kapasitas produksi kami masih terbatas meskipun permintaan lebih besar dari kemampuan pasokan.

Belum lama ini, kami mendapatkan pelanggan baru dari China. Saya belum bisa menyebutkan namanya. Perusahaan itu sudah ada dalam proyeksi penjualan kami tahun depan. Secara kasat mata 80% orderan 2019 sudah terpenuhi.

Sebenarnya trend kelebihan permintaan sudah terjadi sejak dua atau tiga tahun terakhir. Kami hanya satu-satunya pabrik pembuatan cetakan sarung tangan di Indonesia.

Di dunia, pabrik cetakan sarung tangan tidak lebih dari 10. Sementara permintaan sarung tangan kalau dilihat setiap tahun tumbuh sekitar 10%–12%.

Diferensiasi Produk

 Dari sisi kapasitas produksi, sebenarnya pabrik kami paling besar di dunia. Jika dibandingkan dengan kompetitor, kapasitasnya jauh melebihi. Sekarang kapasitas terpasang 540.000 potong per bulan. Sementara lainnya sekarang rata-rata hanya 200.000 potong per bulan.

Dengan menambah kapasitas, setidaknya bisa mengurangi gap terhadap permintaan. Pangsa pasar kami sekarang 35%. Dengan menambah kapasitas pasar kami akan meningkat jadi 50%. Targetnya 2019 akan menjadi 600.000 potong per bulan dan  2022 akan naik ke kapasitas 1 juta potong per tahun.

Dalam hal kinerja keuangan, setiap tahun kami menargetkan laba naik sebesar 30%. Tahun 2018 ini, target laba bersih setelah pajak Rp 72 miliar.

Kemudian penjualan sebesar Rp 240 miliar. Kami optimistis itu bisa tercapai, karena sampai Agustus 2018 penjualan sudah menembus Rp 204 miliar.

Semua rencana ini sebenarnya melanjutkan program saya sebelumnya. Tim riset berada di bawah komando saya sejak sebelum menjadi CEO.

Bisnis cetakan sarung tangan Mark Dynamics sekarang sudah stabil. Permintaan lebih tinggi dari pasokan. Hanya dengan melakukan ekspansi kami bisa meningkatkan pemasukan.

Tapi kami juga harus berpikir untuk mengembangkan bisnis.  Target sebagai CEO adalah bagaimana meningkatkan company size, bukan sekedar puas.
Kami ingin menunjukkan ke pemegang saham kalau selalu berinovasi. Salah satu program adalah produk sanitasi.

Cetakan sarung tangan kan terbuat dari keramik. Sementara produk sanitasi juga dari keramik. Bedanya untuk cetakan sarung tangan membutuhkan keramik kualitas tinggi, sedangkan produk sanitasi bisa menggunakan sisa bahan bakunya.

Kami mencoba memanfaatkan sisa bahan baku untuk cetakan sarung tangan untuk membuat produk sanitasi. Namun, hal ini baru akan diproduksi di tahun 2020.

Sanitasi merupakan bisnis baru, sehingga kami masih harus evaluasi mesin lebih dulu. Kalau ekspansi cetakan sarung tangan tinggal menambah jumlah mesin, untuk bisnis sanitasi kami mulai dari awal.

Produk ini menyasar segmen menengah bawah. Kami tahu, sebagai pemain baru, belum bisa bersaing dengan merek-merek terkenal. Tetapi kami yakin masih banyak peluang.

Apalagi di Sumatera belum ada pabrik sanitasi. Peluang berkembang cukup besar.      ◆

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×