kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siapkan proses transisi ke generasi ketiga


Selasa, 06 November 2018 / 14:00 WIB
Siapkan proses transisi ke generasi ketiga
ILUSTRASI. Arief Goenadibrata


Reporter: Harian Kontan | Editor: Mesti Sinaga

Bergabung September 2017, saya langsung menjadi Chief Executive Director  dua peusahaan sekaligus yakni PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) dan PT Molindo Raya Industrial.

Amanat pemilik perusahaan ini jelas yakni saya harus mengantarkan Madusari Murni IPO serta menjadikan perusahaan keluarga ini menjadi  lebih profesional.

Dengan tugas itu, saya pun memetakan memetakan kondisi perusahaan dan membuat gap analisis. Yakni untuk mencari tahu posisi perusahaan ada di mana. Saya juga harus tahu, jika dibandingkan dengan kompetitor, posisi perusahaan di mana. Saya juga membandingkan perusahaan ini dengan emiten, sejenis.  

Dari situ, saya membawa perusahaan ini ke level perusahaan terbuka.  Persiapan yang kami butuhkan untuk membuat perusahaan menjadi emiten sekitar setahun.

Pendiri Malindo Grup, Pak Iswan Rustanto sudah meninggal dunia, penerusnya generasi kedua yang kini berusia 70 tahunan. Proses saat ini adalah proses transisi ke generasi ketiga. Tugas para profesional menjembatani masa ini dan mengalihkan ke generasi ketiga.

Tentu saja, pekerjaan kami banyak. Utamanya menciptakan atmosfer yang lebih kompetitif sekaligus berani bersaing dengan sehat, dari selama ini sama rasa dan sama rata.

Ini tugas saya untuk mencipatakan kompetisi, tanpa ada janji bonus maupun gaji. Tak mudah, tapi harus dilakukan untuk melecutkan semangat teman-teman yang ada di MOLI. Jika ini sudah berhasil, ini akan berlanjutdengan menciptakan sistem profesioonal yang mampu mengukur kinerja para karyawan.

Dalam proses ini memang ada perubahan atmosfer yang harus amati untuk mampu menciptakan sistem yang tepat bagi perusahaan.

Selain itu, sebagai pemimpin dua perusahaan sekaligus, saya juga harus mampu mencapai target usaha yang bagus, apalagi MOLI sudah menjadi perusahaan publik.

Terkait dengan bisnis yang kami geluti etanol, MOLI akan menaikkan pasar ekspor dari 40%, menjadi 50% seimbang dengan pasar lokal yang kini mendominasi di kisaran 60%.  Ekspor kami ke Vietnam, Filipina dan Selandia Baru.

Kami juga akan menambah kapasitas produksi etanol dengan adanya pabrik baru di Lampung berkapasitas  50 juta liter per tahun. Target kami, pabrik ini bisa beroperasi penuh tahun 2020.

Adapun di tahun depan, kami akan mulai memproduksi etanol dengan bahan baku setengah jadi, dan mengedepankan proses fermentasi dari tetes tebu, menjadi gula sampai menjadi etanol.

Dalam proses menjadi etanol, ada vinasse yang bisa menjadi pupuk. Selain kami jual di pasar lokal lewat Petrokimia, kami juga mengekspornya ke Selandia baru. Ini menjadi proses efisiensi bagi kami.

Apalagi, tak cuma menghasilkan pupuk,  hawa panas dari proses pembakaran bisa menghasilkan listrik untuk kebutuhan sendiri. Dengan begitu, ini akan memangkas biaya listrik kami. Target kami, berbagai proses efisiensi ini bisa meningkatkan pendapatan sampai 4%.  

Selain itu, kami juga dalam proses memangkas ketergantungan molases atau limbah tebu sebagai dengan jagung.a. Dengan cara ini, kami bisa mendapatkan efisiensi pada 2019 hingga bisa meningkatkan profit sekitar 4%.

Tahun 2018 ini,  kami perkirakan pendapatan perusahaan akan tumbuh 20% bila dibanding tahun 2017. Perolehan laba juga akan lebih tinggi,  karena per September laba sama dengan 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×